Apa Itu Netral Pada Listrik
Jenis-jenis MCB pada Listrik
MCB memiliki beberapa jenis yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perlindungan listrik yang beragam. Penting bagi Hokiers mengetahui apa saja jenis-jenis MCB pada listrik yang akan dijelaskan berikut ini.
MCB tipe B sesuai untuk beban ringan dan digunakan untuk perlindungan pada sirkuit yang tidak memiliki motor. Namun, MCB tipe B kurang cocok untuk beban yang memiliki arus awal tinggi, seperti lampu pijar. Meskipun efektif untuk beban ringan, perlu mempertimbangkan batasannya saat memilih MCB untuk diaplikasikan pada sistem listrik hunian Anda.
MCB tipe C dirancang untuk beban menengah dan umumnya digunakan untuk perlindungan pada sirkuit yang memiliki motor kecil. Meskipun mampu menangani beban menengah, MCB tipe C tidak disarankan untuk beban dengan arus awal yang sangat tinggi. Pemahaman terhadap karakteristik ini penting agar pemilihan MCB sesuai dengan kebutuhan dan jenis beban yang dihadapi.
MCB tipe D merupakan jenis MCB berat yang cocok untuk beban berat, khususnya pada sirkuit yang memiliki motor besar. MCB tipe D ideal digunakan pada beban yang memiliki arus awal yang sangat tinggi, sehingga sangat sesuai untuk instalasi listrik rumah yang memiliki beban berat seperti peralatan listrik besar dan sistem motor. Mengetahui karakteristik MCB tipe D membantu Hokiers memilih perlindungan yang optimal sesuai dengan kebutuhan listrik Anda.
MCB tipe K akan melepas sirkuit saat lonjakan arus mencapai delapan hingga dua belas kali dari beban maksimum yang direkomendasikan. Mereka sering menjadi pilihan yang baik untuk berbagai jenis peralatan listrik.
MCB tipe Z juga memiliki sensitivitas tinggi, sehingga akan segera melepas sirkuit ketika lonjakan arus mencapai dua hingga tiga kali lipat dari beban normal. Karena dikategorikan sebagai MCB khusus, tipe Z umumnya hanya digunakan untuk proteksi perangkat tertentu yang sangat rentan terhadap korsleting, seperti semikonduktor.
Apakah sekarang Hokiers sudah mendapat jawaban dari pertanyaan apa itu MCB pada listrik? Perangkat MCB listrik sangat penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas sistem listrik. Jenis-jenis MCB seperti tipe B, C, D, K dan Z menawarkan solusi perlindungan yang sesuai dengan berbagai tingkatan beban dan aplikasi.
Pentingnya pemahaman mengenai MCB menjadi hal yang krusial untuk memilih jenis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan instalasi listrik rumah atau kantor Anda. Untuk memastikan keamanan dan kinerja yang optimal, Anda dapat memilih MCB berkualitas tinggi yang dilengkapi dengan teknologi canggih.
Dapatkan MCB listrik dengan harga terjangkau di Hokione, penyedia alat listrik terlengkap dan tepercaya. Kunjungi Hokione sekarang juga dan temukan penawaran terbaik untuk MCB dengan teknologi terkini. Jaga keamanan sistem listrik Anda dengan perlengkapan berkualitas dari Hokione.
Sikap netral dalam agama Islam merupakan topik yang rumit dan memiliki interpretasi yang beragam. Beberapa pandangan menunjukkan apa itu netral dalam beragama adalah bentuk kerapuhan dan pijakan tanpa dasar. Dalam perspektif ini, netralitas dianggap sebagai sikap yang tidak konsisten dan tidak kokoh dalam menjalankan ajaran agama.
Memilih untuk tetap netral dapat mencerminkan kurangnya keberanian dalam memperjuangkan atau mengungkapkan keyakinan agama secara tegas. Hal ini bisa dipandang sebagai kelemahan yang dapat menghalangi seseorang dalam mengambil tindakan yang konsisten dengan nilai-nilai agama yang dianutnya.
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, apa itu netral dalam Islam disebut pula sebagai sebuah bias dan ilusi yang dibangun dengan persepsi tanpa dasar keimanan. Dalam perspektif ini, netralitas dianggap mencari muka di hadapan manusia dan mengabaikan kepatuhan terhadap perintah Allah. Sikap netral dipandang sebagai upaya untuk menyenangkan manusia dan mencari penerimaan, bahkan jika itu berarti mengesampingkan atau mengabaikan prinsip-prinsip agama.
Salah satu pandangan dalam Islam mengenai apa itu netral dalam Islam sebagaimana diungkapkan oleh Abu Ali Ad-Daqaq Rahimahullah dalam kitabnya berjudul Al Minhaj Syarh Shahih Muslim. Dalam kitab tersebut, disebutkan sikap netral dalam beramar ma'ruf nahi mungkar (menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran) disebut sebagai setan bisu.
Dalam hal ini, apa itu netral dalam Islam dianggap sebagai sikap yang membiarkan kejahatan atau ketidakadilan terjadi tanpa melakukan upaya untuk mencegahnya. Dalam Islam, mengamalkan ajaran agama berarti aktif mempromosikan kebaikan dan menentang kemungkaran, serta memiliki tanggung jawab moral untuk berbicara dan bertindak ketika ada pelanggaran terhadap nilai-nilai agama.
Penting untuk dipahami bahwa Islam tidak mengajarkan umatnya untuk diam dalam mengungkapkan kebenaran. Al-Qur'an dan hadis dianggap sebagai sumber kebenaran yang jelas dan nyata. Oleh karena itu, sikap netral dalam Islam bukanlah sikap yang memilih untuk diam atau tidak terlibat dalam mengungkapkan adanya kebenaran. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk aktif dan proaktif dalam mengemukakan kebenaran serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan keyakinan dan ketegasan.
Apa itu netral dalam beragama tidak dianggap sebagai kemajuan atau kemodernan dalam bersikap dalam pandangan Islam. Justru, netralitas dianggap sebagai sikap yang kaku, statis, dan konservatif dalam kehidupan. Islam mendorong umatnya untuk bergerak, berusaha, dan berjuang untuk menghadirkan kebaikan dan keadilan dalam masyarakat. Sikap netralitas yang diam dan tidak berpihak dinilai sebagai tanda ketidakaktifan dan kekakuan dalam memperjuangkan nilai-nilai agama yang seharusnya diwujudkan melalui tindakan nyata.
Dalam pandangan agama Islam, terdapat pembagian umat manusia menjadi tiga golongan, yaitu muslim, kafir, dan munafik. Menurut pemahaman ini, golongan yang netral tidak termasuk dalam kategorisasi tersebut. Sikap netralitas dianggap sebagai sikap yang tidak jelas atau tidak tegas dalam menjalankan keyakinan agama. Islam mengajarkan pentingnya memiliki keyakinan yang kuat dan bertindak sesuai dengan ajaran agama yang diyakini, bukan berada di tengah-tengah tanpa arah yang jelas.
Artikel di-review oleh Fahriza Dwi Indahyati, Tim RnD dan Product LindungiHutan
Fenomena pemanasan global, perubahan iklim, dan dampak lainnya makin hari tampak kian terasa. Sektor industri menjadi salah satu yang diminta berbenah oleh komunitas global. Tentu kolaborasi banyak pihak dibutuhkan. Upaya praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan terus digalakan.
Dunia sepakat melalui Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mencapai target Net Zero Emission. Pun juga mereka dari sektor industri, perusahaan diharapkan mencapai carbon netral hingga net zero carbon. Apa maksudnya?
Apa perbedaan karbon netral dengan net zero carbon?
Karbon netral hanya mencakup emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 (emisi langsung perusahaan), dan dapat mengacu pada produk serta aktivitas individual, atau perusahaan secara keseluruhan. Lain halnya dengan Net Zero Carbon mencakup scope 1,2,dan 3. Scope 3 artinya, seluruh rantai nilai perusahaan mulai dari persediaan yang dibeli hingga pengelolaan produk akhir.
Referensi yang digunakan dalam artikel
Mengurangi Downtime
Memang benar jika MCB dapat membantu untuk mengurangi downtime pada aliran listrik, downtime sendiri merupakan waktu di mana aliran listrik terganggu atau dimatikan, dan ini dapat merugikan bisnis atau operasi yang mengandalkan pasokan listrik yang andal.
MCB bekerja untuk memutus sirkuit jika terdeteksi masalah seperti hubung singkat, arus lebih, atau beban lebih. Dalam situasi seperti ini, MCB akan segera mematikan sirkuit, yang mencegah kerusakan lebih lanjut pada peralatan listrik dan meminimalkan waktu downtime.
Baca Juga: Fungsi Kapasitor Genset, Cara Memilih, serta Merawatnya
Mencegah Kebakaran
Menghindari kemungkinan kebakaran adalah faktor penting dalam perancangan dan penggunaan rangkaian listrik. Salah satu perangkat yang berperan penting dalam mencegah kebakaran akibat arus listrik berlebihan adalah MCB (Miniature Circuit Breaker).
MCB melakukan fungsi pengamanan dengan cara memutuskan sirkuit listrik saat terjadi hubung singkat atau arus listrik yang melebihi kapasitas yang ditentukan. Ketika terjadi hubung singkat atau arus berlebih, MCB secara otomatis akan memutuskan aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran yang dapat merusak komponen dalam rumah atau bangunan.
Selain itu, MCB juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi ketidakseimbangan arus listrik antara fase dan netral. Ketidakseimbangan ini dapat menandakan adanya masalah pada sistem dan juga dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran. Dengan adanya MCB, kemampuan untuk mendeteksi ketidakseimbangan arus dan memutuskan aliran listrik secara otomatis bisa menjaga keamanan dan mencegah terjadinya kebakaran akibat kesalahan listrik.
Dalam rangkaian listrik, MCB berperan penting dalam mencegah kebakaran akibat arus listrik yang berlebihan atau hubung singkat. Dengan kemampuannya untuk memutuskan aliran listrik saat terjadi kesalahan atau kelebihan arus, MCB menjadi perangkat yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan rumah atau bangunan.
Apa Itu MCB pada Listrik: Jenis-jenis serta Fungsinya
Beberapa dari Sobat Honda pasti sudah tidak asing lagi dengan MCB, apa itu MCB? MCB sendiri merupakan jenis perangkat pemutus sirkuit yang berguna untuk melindungi sirkuit listrik dan peralatan dari berbagai masalah. Lalu, bagaimana dengan jenis dari MCB? Ada berapa jenis MCB dan apa saja fungsinya? Simak lebih dalam mengenai MCB beserta jenis dan fungsinya pada artikel di bawah ini.
Dalam membangun sebuah bangunan, Sobat Honda pasti membutuhkan aliran listrik untuk menerangi bangunan dan membantu mengoptimalisasikan beberapa peralatan yang menggunakan beroperasi menggunakan listrik. MCB juga merupakan bagian penting dari aliran listrik yang tidak boleh ketinggalan untuk diketahui apa jenis serta fungsinya, agar Sobat Honda dapat memilih dengan lebih tepat sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Pengertian MCB pada Listrik
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik otomatis. MCB akan memutus aliran listrik secara cepat ketika terjadi gangguan arus berlebih, seperti korsleting atau hubungan singkat arus yang pendek. Hal ini bertujuan untuk melindungi sistem listrik dan perangkat-perangkat listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh arus lebih.
Cara kerja MCB adalah mendeteksi adanya arus lebih atau gangguan arus dalam sirkuit listrik. Ketika MCB mendeteksi adanya gangguan tersebut, maka MCB akan secara otomatis memutus aliran listrik dalam waktu yang sangat singkat.
Mengapa netralitas karbon penting?
Para pendukung upaya netralitas karbon mengatakan mereka dapat memainkan peran penting dalam mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global, yang disebabkan oleh penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selain karbon dioksida, gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi terhadap perubahan iklim termasuk metana, nitrous oksida, dan hidrofluorokarbon.
Emisi ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, dan telah menyebabkan peningkatan suhu global yang signifikan. Pemantau iklim Uni Eropa, Copernicus, melaporkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat-hampir 1,48 derajat Celcius (2,66 derajat Fahrenheit) lebih hangat dari tingkat pra-industri.
Inisiatif netralitas karbon dapat membantu dalam mencapai tujuan emisi net zero, pengurangan semua emisi GRK mendekati nol, dengan emisi yang tersisa dihapus dari atmosfer. Namun, inisiatif emisi net zero biasanya lebih fokus pada pengurangan emisi daripada penghapusan. Science Based Targets initiative (SBTi), sebuah kemitraan dari beberapa organisasi nirlaba global, mempromosikan standar net zero perusahaan yang menyerukan agar perusahaan mengurangi emisi rantai nilailangsung dan tidak langsung hingga lebih dari 90%.1 Ketika sebuah perusahaan atau negara mengambil tindakan iklim yang berhasil menghasilkan emisi nol bersih, maka perusahaan tersebut dianggap sebagai perusahaan yang netral terhadap iklim.
Warna netral adalah warna yang berfungsi sebagai nuansa latar belakang yang lembut, yang dapat dengan mudah dipadukan dengan warna-warna lain yang lebih kuat. Hal ini membuat warna netral sangat cocok menjadi kanvas kosong bagi kreativitas Anda, berikan kesempatan bersinar bagi karya seni dan fitur arsitektural Anda.
Skema warna netral dapat berupa apa saja, dari warna netral yang terang seperti krem dan putih, hingga nuansa yang lebih gelap, seperti cokelat dan arang.
Telakangan, isu soal karbon, emisi karbon, karbon trading, pajak karbon dan soal karbon karbon lainnya kembali mengemuka seiring isu krisis iklim yang juga tengah jadi perbincangan dunia internasional. Nah, dari sejumlah istilah karbon tersebut, saat ini istilah karbon netral terlihat kian popular.
Tapi, apasih sebenarnya karbon netral itu?
Begini. Emisi karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 1750, sejalan dengan revolusi industri yang terjadi. Akumulasi karbon di atmosfir yang kian kemari kian tinggi pun memicu pemanasan global dan perubahan iklim dunia.
Nah, karbon netral menjadi suatu upaya untuk menjaga keseimbangan, antara karbon yang diemisikan dari berbagai sektor ekonomi dengan sumber-sumber yang dapat menyerap emisi karbon tersebut dari atmosfer. Tujuannya satu, mengurangi konsentrasi kabon di atmsofir, sampai netral atau ekuivalen dengan nol.
Tapi, perlu dicatat, mencapai karbon netral bukan berarti tidak terjadi emisi karbon sama sekali, mengingat hutan sebagai sumber penyerap alami pun mengemisikan karbon melalui kebakaran hutan, perubahan penggunaan lahan atau penebangan. Hanya saja, dalam karbon netral, jumlah emisi karbon seluruhnya dapat diserap oleh alam melalui proses siklus karbon alami, sehingga tidak terjadi penumpukan karbon di atmosfer.
Memang sampai saat ini, tidak ada penyerap karbon buatan yang mampu menyerap karbon dari atmosfer pada skala besar yang memicu pemanasan global. Tapi industri bisa melakukan pendekatan teknologi untuk menurunkan emisi karbon. Saat ini teknologi yang digunakan disebut sebagai Carbon Capture Storage (CCS). Selain itu juga industri menerapkan efisiensi energi pada proses produksinya.
Adanya perbedaan upaya ini secara otomatis juga memberikan hasil penurunan emisi yang berbeda-beda di setiap sektor. Bahkan perbedaan hasil penurunan emisi juga terjadi pada beragam aktivitas pada sektor yang sama. Maka dari itu, dalam upaya untuk mencapai karbon netral, negara-negara di dunia menyatakan akan menggunakan mekanisme berbasis pasar di dalam INDC-nya (Intended Nationally Determined Contribution).
Jenis gas rumah kaca yang dapat diperdagangkan dalam pasar karbon, umumnya terdiri dari enam jenis gas rumah kaca yang tercantum dalam Protokol Kyoto, yang meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrat oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFCs), perfluorocarbon (PFCs), dan sulfur heksafluorida (SF6).
Produk yang diperdagangkan berupa hak atas emisi gas rumah kaca dalam satuan setara-ton-karbondioksida (ton CO2 ekuivalen). Hak di sini dapat berupa hak untuk melepaskan gas rumah kaca ataupun hak atas penurunan emisi gas rumah kaca.
Berdasarkan cara perdagangannya, secara umum pasar karbon dibagi menjadi dua jenis, yaitu trading dan crediting. Contoh dari sistem trading yaitu European Union Emissions Trading System (EU ETS) melalui sistem cap and trade yang telah menjadi acuan bagi pasar karbon di seluruh dunia. Dalam sistem ini, komoditi yang diperdagangkan berupa penurunan emisi yang telah disertifikasi, berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di pasar tersebut.
Kemudian, contoh dari sistem crediting disebut juga sebagai mekanisme carbon offset atau baseline-and-offsetting. Contoh dari sistem crediting ini diantaranya Clean Development Mechanism (CDM) dan Joint Implementation (JI), Gold Standard (GS), Verified Carbon Standard (VCS), Plan Vivo, Panda Standard, American Carbon Registry, dan sebagainya.
Instrumen ekonomi lainnya yang biasa digunakan untuk mencapai karbon netral yaitu pajak karbon. Pajak karbon sebenarnya memiliki kemiripan dengan cap-and-trade, baik di dalam batasan emisinya maupun implementasinya yang kebanyakan bersifat wajib. Bedanya, pajak karbon ini tidak mengenal adanya perdagangan emisi, prinsipnya siapa yang melakukan emisi harus membayar (polluters-pay-principle).
Saat ini, dengan diterbitkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Indonesia akan menerapkan pajak karbon. Pada tahap awal ini, pengenaan pajak karbon dikenakan untuk sektor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selanjutnya, penerapan akan diberlakukan secara penuh untuk berbagai sektor, dengan pentahapan yang tergantung pada kesiapan sektor terkait.
Satu yang pasti, upaya ini dapat menjadi sarana pelaksanaan kebijakan (policy tool) untuk memberikan insentif bagi kegiatan mitigasi perubahan iklim. Mekanisme yang diberlakukan baik trading, crediting ataupun pajak karbon dapat menjadi upaya paling cost effective, dibandingkan jenis pembiayaan mitigasi konvensional.
Referensi:[PMR] Partnership for Market Readiness Indonesia. 2018. #pasarkarbon: Pengantar Pasar Karbon untuk Perubahan Iklim. PMR Indonesia – UNDP.
PT Mowilex Indonesia Tersertifikasi Net Zero Carbon
Di Indonesia, salah satu perusahaan yang berhasil mendapatkan sertifikasi Net Zero Carbon adalah PT Mowilex Indonesia atau yang lebih kita kenal sebagai cat mowilex. Mowilex adalah merek cat premium yang diproduksi di Indonesia sejak 1970.
Tahun 2019, PT Mowilex mengumumkan bahwa mereka berhasil menjadi produsen yang netral karbon. Pencapaian tersebut menjadi yang pertama oleh perusahaan manufaktur di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2021, PT Mowilex Indonesia berhasil meraih sertifikasi Carbon Neutral untuk tiga tahun berturut-turut, dengan mencapai emisi karbon pada tingkat net zero. Pencapaian ini dilakukan dengan membeli offset karbon untuk mengimbangi emisi karbonnya yang berdasarkan penilaian dari evaluasi Scope 1,2, dan 3 sesuai dengan Protokol Carbon Neutral.
Adapun inisiatif yang dilakukan oleh PT Mowilex seperti pengurangan daya listrik yang digunakan oleh pendingin ruangan, memasang sistem penerangan yang efisien, serta memasang insulasi pada kebanyakan dari gedung-gedung perusahaan untuk mengurangi pemakaian listrik.
Fungsi dari MCB dalam Listrik
Setelah Sobat Honda mengetahui beberapa hal penting serta jenis dari MCB, berikut ini adalah fungsi yang ada pada MCb itu sendiri.
Memudahkan Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Listrik
MCB tidak hanya berfungsi sebagai perangkat perlindungan, tetapi juga berperan penting dalam pemeliharaan dan perbaikan sistem listrik.
Berkat kelebihan dan kemampuannya memutus aliran listrik pada sirkuit yang terkena gangguan, MCB memungkinkan Hokiers untuk melakukan uji coba, pemeliharaan, atau perbaikan tanpa harus mematikan aliran listrik secara menyeluruh.
Hal ini memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam menjaga dan merawat sistem listrik, serta mengurangi downtime yang mungkin terjadi selama proses perawatan.
Baca Juga : 3 Cara Mengatasi Listrik Mati Tapi Meteran Hidup